Iman dalam bahasa kita disebut 'percaya'. Berasal dari kata ' bercahaya'. Cermin hati yang kotor tak bisa memantulkan nur Ilahi dan tak bisa jadi wahana bercermin diri.
Untuk membersihkannya diperlukan jalan spiritualitas. Dari bahasa Latin, 'spiritus', yang artinya menyala (menyalakan cahaya hati) atau bernafas (menyegarkan rongga jiwa). Jalan spiritualitas ini dilalui melalui konektivitas cinta dengan "dunia atas" (Hablun minallah), "dunia tengah" (hablun minannas), dan "dunia bawah" (hablum minal alam).
(Belajar Merunduk, Yudi Latif)
Comments