top of page

Rentang Pengalaman: TK dan PAUD

Tuhan memberi saya rentang pengalaman yang rasanya tak banyak diberikan kepada manusia lain. Bayangkan, alumni STM Pembangunan Jurusan Kimia Industri dan punya Ijasah Insinyur lantas kerja mulai dari dunia kontraktor, LSM Internasional bidang Community Development, CSR di BUMN terbesar dan konsisten di dunia Pendidikan. Kemarin sabtu saya "mantengin" penglepasan siswa TK B sebuah sekolah yg sekarang saya ikut urusi, daring pula dan merasa seperti kuwalat kpd anak/istri karena selama ini tak pernah ikut "catek gawel" urusan sekolah ketiga anak saya saat di usia itu. Ibunyalah yg menjadi "aktivisnya", terimakasih Liz Muchliza Trisniati Erfana , ternyata ngurusi TK itu sulit. Untunglah Ketua Yayasan hadir, pdhl saya sudah ketar ketir jika diminta menggantikan memberi pidato sambutan. Bicara di depan Menteri bahkan Presiden rasanya tak sekeder kemarin. Dengan seksama kutulis butiran2nya dan masih tak yakin. Bicara di depan anak TK dan orangtuanya dlm topik yg tak pernah saya sentuh. Sayang sekali, para guru TK apalagi PAUD, rasanya masih dipersepsikan berkasta lebih rendah, pdhl dalam amatan saya, kesulitannya sungguh luar biasa. Bahkan seorang tokoh pendidik pernah berkata "jangan main main dengan pendidikan jenjang PAUD, sekali salah.... sulit sekali memperbaikinya". Beliau benar dan saya menyaksikan, anak yg belum tersentuh pendidikan formal umumnya sangat kreatif dan bebas segalanya, ketika tersentuh maka pelan tapi pasti semuanya memudar dan tak sedikit yg mati.

Rentang Pengalaman: TK dan PAUD

Tuhan memberi saya rentang pengalaman yang rasanya tak banyak diberikan kepada manusia lain.

bottom of page