Masyarakat Profesional Santri
Prof. Budi Wiweko
14 Agu 2019
Visi besar pemerintahan Presiden Joko Widodo ke depan adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, lahir dan batin. Pembangunan manusia dimulai sejak anak masih dalam kandungan ibunya. Menjaga kesehatan ibu hamil dan memenuhi seluruh asupan gizinya menjadi prioritas yang mendesak, mengingat angka kematian ibu dan bayi cukup tinggi (305 per 100.000 kelahiran hidup, kematian bayi 27 per 1000 kelahiran hidup). Disamping itu kebiasaan merokok yang semakin meningkat menyebabkan ibu-ibu hamil mengalami anemia, yang menjadi variabel penting penyebab kematian ibu.
AKAR MASALAH
Visi besar pemerintahan Presiden Joko Widodo ke depan adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, lahir dan batin. Pembangunan manusia dimulai sejak anak masih dalam kandungan ibunya. Menjaga kesehatan ibu hamil dan memenuhi seluruh asupan gizinya menjadi prioritas yang mendesak, mengingat angka kematian ibu dan bayi cukup tinggi (305 per 100.000 kelahiran hidup, kematian bayi 27 per 1000 kelahiran hidup). Disamping itu kebiasaan merokok yang semakin meningkat menyebabkan ibu-ibu hamil mengalami anemia, yang menjadi variabel penting penyebab kematian ibu.
Kondisi anak-anak yang tidak bisa tumbuh normal yaitu mengalami stunting mencapai 30 % di Indonesia. Kondisi ini harus menjadi perhatian serius pemerintahan ke depan guna menyelamatkan generasi emas Indonesia menjelang 100 tahun Indonesia Merdeka.
Indonesia masih mengalami berbagai persoalan kesehatan secara nasional. Data riset kesehatan 2018 menunjukkan buruknya indikator berbagai penyakit degeneratif, seperti: obesitas, hipertensi, penyakit ginjal kronik dan kencing manis. Tidak kurang dari 21.8% proporsi penduduk Indonesia mengalami obesitas, prevalensi kencing manis mencapai 2%, serta jumlah penderita penyakit ginjal kronik yang mencapai 3.8 per mil pada populasi di atas usia 15 tahun.
Penyakit infeksi tuberkulosis dan demam berdarah masih menjadi momok menakutkan dengan case fatality rate yang cukup tinggi. Indonesia merupakan negara peringkat kedua untuk prevalensi tuberkulosis tertinggi di dunia, setelah India.
Beban besar dalam pembiayaan kesehatan 70% pengeluaran Jaminan Kesehatan Nasional untuk penyakit katastrofik.
ANALISIS
Terobosan Kebijakan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Industri, Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, Kementerian Dalam Negeri, BKKBN, BPJS, Kementerian Kom Info.,
Sinergi kebijakan antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, Kementerian Dalam Negeri, BKKBN, dan BPJS.
Rekomendasi
Indonesia harus mampu melakukan inovasi dalam memecahkan berbagai permasalahan besar di bidang kesehatan, diantaranya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital, big data, artificial intelligence (AI) dan genomik secara tepat guna.
Indonesia Sehat 4.0
Program Pertama: Pencegahan Primer dan Deteksi Dini
Program Kedua: Memfokuskan pada pembangunan ketahanan dan kemandirian kesehatan Indonesia sesuai dengan filosofi “rakyat sehat-negara kuat”
Program Ketiga: Manajemen pelayanan kesehatan yang kuat. Tujuannya meningkatkan kualitas dan indeks kompetitif seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia
*) Pokja Kesehatan dipimpin oleh Prof. dr. Budi Wiweko, SPOG. Hasil kajian dikompilasi dalam buku Memo To The President